halo aku kembali dengan fanfic naruto baru aku, baca ya... dan di tunggu kritiknya. maaf kalau ceritanya agak gaje ToT, soalnya aku nulis fanfic ini sambil curhat. hahaha
silahkan baca... ^_^/
Suruh siapa menyukaiku
“SASUKE !!!, SAKURA MENYUKAIMU”,
teriak Ino keras di pinggir lapangan.
Sontak
semua orang yang ada di situ jadi tertawa karena tingkahnya, menggaduhkan
suasana pagi yang asalnya tenang dan damai. Sasuke tampak tidak menghiraukan perkataan
Ino dan terus memainkan bola basketnya di tengah lapangan. Padahal sesungguhnya
Sasuke menyembunyikan guratan merah dipipinya. Sakura yang duduk di pinggir
lapangan tepat di samping Ino hanya tertawa geli. Sakura tahu bahwa sahabatnya
itu sedang main-main.
“Tuh kan, Sasuke jadi GR. Rencana kita berhasil”, kata Ino
bangga atas usahanya itu.
“Kau memang sangat berbakat
memain-mainkan cowok, tapi kenapa harus aku yang jadi korbannya heh!”, kata
Sakura bernada sedikit kesal sambil memukul pelan kepala Ino dengan gulungan
kertas fotocopy-an IPA.
“Hahahaha… Ayolah, aku kan hanya
bercanda”, bela Ino sambil tertawa geli melihat wajah Sakura dan Sasuke secara
bergantian. “Lagi pula kau memang menyukai Sasuke ‘kan”, goda Ino.
“enak saja!!” jawab Sakura sinis
dan lalu pergi meninggalkan Ino. Sambil tetap tertawa Ino berlari kecil
menyusul Sakura dan terus menggodanya.
“hey jangan marah begitu !”, kata
Ino sambil berjalan cepat menyamai
langkah Sakura. sakura menatap Ino sinis saat sahabatnya itu sudah tepat berada
di sampingnya.
“habisnya kau menyebalkan”, kata
Sakura sambil manyun dan Ino kembali tertawa.
Begitulah
sikap kedua sahabat kelas 1-A Konoha High School setiap harinya, berjalan
ringan sambil tertawa dan bercanda seakan tak ada beban. Tak terasa bel
istirahat berbunyi dan menari indah di telinga Sakura. rasanya ia sangat
bersyukur mendengar suara itu karena perutnya sejak tadi sudah tidak bisa
menahan beberapa menit saja untuk tidak melahap makanan. Dengan tergesa-gesa
Sakura berjalan cepat keluar kelas.
“Ino aku duluan ke kantin !”,
teriak Sakura pada Ino yang masih duduk manis di bangkunya.
Tiba-tiba…
Bruukk..
Sakura menabrak seseorang cukup
keras sehingga ia dan seseorang itu
sama-sama terjatuh. Euhh aku bodoh banget
sih, umpat Sakura dalam hati pada dirinya sendiri. Saat ia melihat wajah
orang yang ia tabrak… Deg… mata
emaraldnya membelalak kaget. Sakura menabrak Sasuke. Sasuke menatap Sakura
dingin dan lalu kembali berdiri, sedangkan Sakura masih pada posisi
terduduknya—menahan sakit.
“ma—maaf”, kata Sakura terbata.
“Hn, jalannya hati-hati”, jawab
sasuke sambil memukul kepala sakura pelan.
“uhg, tidak usah sambil mukul
donk ! sakit tau!”, jawab sakura sambil manyun. Sasuke tidak menjawab sakura,
ia hanya tersenyum tipis dan lalu pergi meninggalkan sakura.
Kenapa sih tuh cowok,nyebelin banget!. Kata Sakura dalam hati
sambil berdiri kesal.
Sesampainya
di kantin ia langsung memesan ramen kesukaannya dan duduk manis sambil
menyantap ramen itu perlahan. Tiba-tiba 3 orang wanita menghampirinya, Sakura pura-pura
tidak melihat mereka dan tetap makan.
“hey Nona Haruno”, Tanya salah
satu gadis berambut merah pada Sakura dengan penuh penekanan di setiap
kata-katanya.
“eh?”, kata Sakura pura-pura
kaget. “Ada apa Karin?”, lanjut Sakura dan menghentikan acara makannya.
“jadi kau menyukai Sasuke?!”,
Tanya Karin sinis dengan wajah yang menakutkan—bagi Sakura—.
“tidak”, jawab Sakura santai.
“jangan bohong !!”, kata gadis
cantik di sebelah kanan Karin dengan rambut panjang pirang.
“untuk apa aku berbohong,
Shion?”, Sakura tetap santai karena ia merasa tidak berbohong.
“masih berbohong saja”, kata
gadis yang satunya lagi sambil menyikut Karin pelan.
“Sudah aku bilang aku tidak
berbohong !!”, kata Sakura mulai emosi.
“sudah lah Konan, kita lihat saja
cewek ini nanti. Kalau ternyata gossip itu benar, tidak ada ampun!”, kata Karin
sambil memperlihatkan smile devil-nya
pada Sakura. Sakura menatap Karin sinis sambil meneguk sedikit air ludahnya. Apa-apaan sih cewek-cewek aneh ini?,
kata Sakura dalam hati.
“iya… lagi pula kita semua tahu
bahwa Sasuke hanya pantas bersama Karin seorang”, kata Konan menyambung
kata-kata Karin.
“ayo guys kita pergi”, kata Karin memimpin pasukannya pergi dari tempat Sakura.
Sakura
memandang kelompok itu kesal. Aku ‘kan
tidak menyukai Sasuke ! omelnya dalam hati sambil melahap kembali ramen
panasnya penuh emosi. Ukhuk… ukhuk…
karna terlalu emosi Sakura tersedak ramennya sendiri. Dan dengan sangat
kebetulan ada seseorang yang menyodorkan air putih untuknya.
“makannya pelan-pelan kalau kau
tidak mau mati karena tersedak”, kata pria yang tadi memberikan Sakura minum.
Sakura menghabiskan satu gelas penuh air putih
tanpa melihat siapa orang yang memberikannya minum. Saat ia sudah selesai
minum… Deg… jantungnya seakan
berhenti berdetak saat ia melihat Uchiha Sasuke lah yang memberikannya minum.
Sepertinya dalam air putih itu di tetesi racun sehingga tubuhnya terasa kaku
dan ia tidak bisa mengatakan sesuatu, Sakura
hanya bisa melihat wajah tampan Sasuke yang kini duduk tepat di
hadapannya. Barusaja ia membicarakan Sasuke, langsung datang orangnya.
“kau sudah tidak apa-apa?”, Tanya
Sasuke dengan nada datar dan melirik Sakura tajam.
“e—ehh i—iya”, jawab Sakura.
“terimakasih, Sasuke”, lanjutnya.
“Hn”, jawab Sasuke—lagi-lagi—singkat
sambil berdiri dan pergi meninggalkan Sakura.
Sakura
memandangi Sasuke kagum, ia tidak menyangka bahwa seorang Uchiha mau melakukan
hal seperti itu. aku kira Sasuke orangnya
dingin dan tidak peduli pada sekitarnya. Ternyata aku salah. Pantas saja banyak
yang suka pada cowok itu.kata Sakura dalam hati sambil tersenyum sendiri
dan memandangi Sasuke yang sudah benar-benar jauh darinya. Setelah ramennya
habis, ia segera kembali kekelas dan sudah tidak sabar menceritakan kejadian
yang baru saja ia alami di kantin pada Ino. Belum sampai di kelas ia sudah
menemui sosok sahabatnya yang ia cari bersama seorang pria berambut kuning
jabrik sedang mengobrol di dekat wc wanita dekat kelas 1-A.
“Ino”, panggil Sakura.
“ahh. Itu dia orangnya, Sakura
ada yang mencarimu!”, kata Ino sambil menunjuk pria yang ada di dekatnya itu.
sakura memandang pria itu sebentar dan lalu tersenyum, sakura kenal pria itu.
dengan cepat Sakura menghampiri Ino.
“ada apa Naruto?”, Tanya Sakura
langsung pada pria yang ada di dekat Ino.
“kau menyukai Sasuke?”, Tanya
Naruto to the point.
“eh? Memangnya kenapa?”, Sakura
balik bertanya.
“ahh tidak aku hanya ingin
memastikan saja. Kurasa Sasuke juga menyukaimu”, jawab Naruto santai. Sakura
menatap Naruto tak percaya.
“yang benar?!”
“Aku teman sebangkunya, mana
mungkin aku berbohong”
“hahahahaha, padahal aku dan Ino
kan hanya main-main”, tanggap Sakura sambil tertawa lepas dan membuat Ino ikut
tertawa.
“jadi kau tidak menyukai
Sasuke?”, Tanya Naruto serius.
“bagaimana bisa aku menyukai Sasuke?
Aku tidak dekat dengannya, kami hanya teman satu ekskull”. Jawab Sakura santai.
Naruto menatap Sakura tajam, dan itu membuat Sakura tidak enak. “ada apa kau
memandang ku seperti itu Naruto?”, Tanya Sakura.
“kau cantik”, kata Naruto pelan.
“eh?”
“pantas saja Sasuke menyukaimu”,
kata Naruto lagi dan lalu pergi menuju kelasnya.
Sakura
memiringkan kepalanya dan memandang Naruto bingung. Ia sama sekali tidak
mengerti maksud pria bermata sapphire
itu. ia lalu menatap Ino yang ada di sebelahnya seakan bertanya apa maksudnya?. Tapi Ino hanya
menjawabnya dengan menaikan bahu pertanda ia tidak tahu. Dengan ringan mereka
berjalan dan masuk kedalam kelasnya seakan tidak terjadi apa-apa.
.
“ahh tidak aku hanya ingin memastikan saja. Kurasa Sasuke juga
menyukaimu”
.
“jadi kau tidak menyukai Sasuke?”
.
“kau cantik”
.
“pantas saja Sasuke menyukaimu”
…
Kata-kata
itu terus berputar di kepala Sakura, bagaimana bisa Naruto berkata seperti itu
padanya?. Kini kepalanya mulai terasa sakit. Tangan kanan Sakura memijat-mijat
kepalanya pelan. Ia masih tidak percaya pada semua yang Naruto bilang tadi.
Sakura berjalan pelan menuju gerbang sekolah untuk pulang. Kepalanya semakin
lama semakin sakit karena memikirkan apa yang dikatakan naruto. Kini ia Nampak
seperti orang bodoh, untuk apa ia memikirkan hal yang tidak penting itu. PR
matematikanya jauh lebih penting dari pada memikirkan naruto ataupun sasuke.
Lagi pula ia dan Ino ‘kan hanya main-main pada sasuke, mengapa kini sakura
malah memikrkan sasuke.
Mana mungkin sasuke
menyukaiku, mungkin naruto hanya main-main. Tapi tadi sasuke sangat baik
padaku, apa dia benar-benar menyukai ku? Ahhggrr tidak mungkin. Dan kenapa
dengan bodohnya aku memikirkan sasuke? Aku ‘kan tidak menyukai sasuke. Benar…
aku tidak mungkin menyukai sasuke. Tidak akan pernah.
“kau kenapa sakura? apa kau sakit?”, Tanya ino pada Sakura
khawatir. Sejak keluar dari kelas ino merasa sahabatnya ini jadi aneh.
“ahh tidak, aku hanya sedang memikirkan sasuke”, jawab
sakura pelan.
“ohh yang tadi di katakan naruto ya?”, kata ino yang
langsung di jawab dengan anggukan oleh sakura.
Mereka
kembali berjalan menuju gerbang keluar sekolah. Saat sampai di luar gerbang
sakura melihat seorang pria yang sudah tak asing lagi di matanya. Uchiha Sasuke?, panggil sakura dalam
hati pada pria itu. spontan semua yang di katakan naruto padanya tadi seakan
berputar dan menari dikepalanya. Kini kepalanya kembali terasa sakit. Ia
menghentikan langkahnya dan memperhatikan pria itu. seorang wanita berambut
merah panjang menghampiri Sasuke. Karin!
Geram hati sakura. entah mengapa dan ada apa tapi sakura tidak suka melihat
sasuke bersama Karin.
“sedang apa Sasuke bersama Karin?”, Tanya sakura pada Ino
yang ada di sebelahnya. Ino mengerti apa maksud sakura karena ia melihat apa
yang sakura lihat.
“mungkin mereka akan pulang bareng”, jawab ino.
“APA?!”, pekik sakura.
“biar kutanya langsung”, kata ino seraya langkahnya yang
cepat mengejar Sasuke dan Karin.
Sakura
mencoba menghentikan ulah berani dan konyol sahabatnya itu. tapi itu tidak
berhasil, mereka telah sampai di dekat sasuke. Sakura tidak berani menatap
sasuke, ia berdiri di belakang ino. Kepalanya terasa sangat pusing sekarang. Ia
tidak terlalu mendengar semua percakapan antara Ino dan Sasuke. Ya ampun ino, apa yang kau lakukan? Ini
konyol, mengapa aku memiliki sahabat seperti mu sih! Kata sakura dalam hati
tanpa berani berucap. Kepalanya semakin terasa sakit, ia hanya bisa mendengar
percakapan mereka samar tanpa mengerti apa maksudnya. Sakura menutup matanya
dan mencoba mendengarkan lagi lebih jelas.
“… sakura kan menyukaimu…”, kata ino, hanya kata-kata itu
yang bisa sakura dengar.
Tiba-tiba suasana menjadi sunyi. Mereka semua sama-sama
diam. Sakura membuka matanya dan memberanikan diri menatap wajah sasuke. Sasuke
menatap kearahnya dan ino datar. Sakura membalas tatapan sasuke bingung—ia
tidak mengerti apa saja yang tadi sasuke dan ino bicarakan. Tapi jauh di dalam
hati sakura, ia mengharapan jawaban dari mulut sasuke. Sasuke mulai membuka
mulutnya kembali.
“suruh siapa Sakura menyukaiku”, kata sasuke dengan intonasi
datar.
Apa?!! Batin
sakura tidak percaya.
Jujur
saja ia tidak siap dengan jawaban ini. Bagaimana bisa sasuke mengatakan hal itu
pada sakura tepat dihadapan sakura. rasanya saat itu juga sakura ingin menjadi
debu yang tertiup angin dan menghilang begitu saja. Kini ia merasa sudah tak
memiliki keberanian tuk bertemu dengan sasuke. Tunggu… kenapa aku jadi begini? Aku kan tidak menyukai sasuke.
Batin sakura menyadarkan akal pikirannya kembali. Sekali lagi, gadis bermata
emerald itu memberanikan diri menatap sasuke. Kini ia memasang smile devil-nya pada sasuke.
“cowok sombong,kau pikir aku benar-benar menyukaimu”, kata
Sakura santai pada sasuke.
Sasuke menatap sakura tajam tanpa membalas kata-kata gadis
itu. sakura membalas menatap sasuke sinis. Setelah mereka saling manatap
beberapa detik, sakura akhirnya yang lebih dahulu memalingkan wajahnya. Mengapa tadi aku berani berkata seperti itu
pada Sasuke? Habisnya aku kesal sekali mendengar kata-kata itu. keluh batin
sakura. kini ia dilandakeresahan yang sangat hebat, pasti hubungannya dengan
sasuke akan menjadi semakin jauh. Dan jujur saja sakura tidak ingin memiliki
musuh. Memikirkan semua itu membuat perut sakura tiba-tiba sakit.
“eng ino,aku pulang duluan ya! Perutku sakit”, pamit sakura
pada ino dan langsung berlari meninggalkan ino. Di dengarnya ino yang memanggil
namanya, tapi sakura tidak mempedulikannya. Ia hanya ingin berlari saat itu dan
berharap kejadan saat ini cepat terlupakan olehnya.
Sakura
memandang lirih tetes demi tetes air hujan lewat kaca jendela bus kota yang ia
taiki. Bus ini akan membawanya kestasion dekat rumahnya bersama semua kejadian
yang tidak ia harapkan hari ini. Hingga saat ini ia masih tidak percaya pada
semua yang sasuke katakan. Tiba-tiba ia merasa ada bagian dalam dadanya yang
terasa sakit. Dadanya semakin sesak saat ia memikirkan semua tentang sasuke. Ia
mengambil handphone beserta earphone dan langsung mendengarkan music melalui
earphone tersebut.
.
“ahh tidak aku hanya ingin memastikan saja. Kurasa Sasuke juga
menyukaimu”
.
“jadi kau tidak menyukai Sasuke?”
.
“kau cantik”
.
“pantas saja Sasuke menyukaimu”
.
“… sakura kan
menyukaimu…”
.
“suruh siapa Sakura
menyukaiku”
.
“cowok sombong, kau
pikir aku benar-benar menyukaimu”
.
.
.
“Naruto… kau berbohong, katamu sasuke…”, kata sakura pelan.
Air mata sakura tiba-tiba mengalir begitu saja diiringi
alunan music berjudul my immortal
yang di nyanyikan oleh evanescene .
ia menatap hujan yang semakin deras dan di rasakannya dada yang semakin sakit
dan sesak. Sakura memang tidak menyukai sasuke, tapi sakura adalah seorang
wanita yang memiliki perasaan. Semua wanita pasti akan merasakan hal yang sama
seperti yang saat ini sakura rasakan.
“eh? Kenapa aku jadi menangis?”, kata sakura seraya
jemarinya yang menyeka perlahan butir-butir airmatanya. “ayolah sakura. dimana
harga dirimu?!!”, lanjutnya lagi.
Sakura
mengeluarkan buku diary kecilnya. Dibukanya satu persatu halaman di buku itu. pluk, sebuah foto tiba-tiba terjatuh
dari salah satu halaman di buku itu. sakura segera mengambil foto itu dan
menyelipkan kembali di bukunya. Deg,
jantungnya berdetak kaget saat ia melihat foto itu. itu fotonya bersama sasuke
saat sedang ekskull taekwondo di sekolah. Sakura memandang foto itu lirih,
apakah ia bisa kembali dekat dengan sasuke seperti dulu?. Gadis bermata emerald
itu langsung membuka halaman diarynya yang kosong dan menuliskan semua hal yang
terjadi hari itu.
Kamis 29 November,
2012
Aku benci sasuke…
mengapa ia bisa-bisanya berkata seperti itu padaku. Cowok sombong, memangnya
aku benar-benar menyukainya ! aku dan ino kan hanya main-main. Mengapa ia
diciptakan sedingin itu sih? Ngidam apa ibunya saat hamil dia. Jelek banget
sifatnya. Apa dia tidak mengerti perasaanku hah? Sakit banget waktu dia bilang
“suruh siapa Sakura menyukaiku”. Padahal dulu sasuke tidak seperti itu. dia
selalu baik padaku. Dasar labil !! padahal aku tidak ingin hubungan kita
menjadi semakin jauh. Heuh ini semua salahmu, sasuke...
Bus telah berhenti di stasion yang sakura tuju. Dengan
begitu aktivitas menulisnya harus di hentikan dan ia harus turun dari bus itu.
hujan saat itu sangat deras, dan yang lebih menjengkelkan adalah saat sakura
ingat bahwa ia tidak membawa payung. Dengan pasrah ia berlari basah-basahan
menuju rumahnya.
Hari ini benar-benar
hari terburuk sepanjang aku hidup dinuia ini !. keluh sakura selama ia
berhujan-hujanan menuju rumahnya. Beruntung rumahnya tidak terlalu jauh dari
stasion tempat ia turun dari bus kota tadi.
Jam
dinding sakura telah menunjukan pukul 8 malam dan saat ini sakura merasa
badannya sangat tidak enak. Kalau saja badannya bisa diganti, pasti ia akan
mengganti badannya itu segera dengan badan ino yang lebih kuat fisiknya dari
pada badannya. Sayangnya hal itu tak mungkin terjadi. Tiba-tiba handphonennya
bergetar, ino meneleponnya. Dengan cepat sakura mengangkat panggilan dari
sahabatnya itu.
“hallo”, kata sakura
“kau tidak apa-apa ‘kan sakura?”, Tanya ino langsung pada
intinya.
“ya… kurasa aku tidak apa-apa”, jawab sakura lemas.
“jadi bagaimana perasaanmu? Aku tau kau pasti tidak dalam
keadaan baik, terlebih lagi saat sasuke—“
“aku sudah tidak mau mendengar kata-kata sasuke lagi, dia
hanya memberiku harapan kosong. Lagi pula dia sombong! Aku tidak suka pria
seperti itu”, potong sakura.
“ya kau benar, kalau aku berada di posisimu aku pasti akan
sangat sakit hati dan aku pasti akan melakukan apapun agar bisa membalasnya!”,
kata ino dengan semangat, ia merasa emosinya ikut terbakar karena sahabatnya
yang di main-mainkan oleh seorang pria.
Sakura mencoba meresapi setiap kata-kata yang ino katakan
tadi. Bukankah itu ide yang bagus? Membalas semua yang sasuke perbuat pada
sakura rasanya tidak buruk. Kini sakura merasa sangat bersyukur telah di telepon
oleh sahabatnya itu. dan ia sangat bersyukur memiliki sahabat yang bisa
memberinya ide setiap saat.
“halo sakura? kau masih di sana?”, Tanya ino
“ehh iya aku masih disini. Ohiya ino, kau telah memberiku
sebuah ide”
“ide? Ide apa?”, ino mulai bingung.
“aku akan membalas sasuke dan aku akan membalikan setiap
kata-katanya”, kata sakura yag merasa semangatnya telah kembali.
“idemu tidak buruk”, kata ino so’ bijak.
“benarkah?”
“ya, emh sakura sudah dulu ya. Aku mau mengerjakan PR”
“ya, selamat malam”
“selamat malam”
Sambungan
teleponnya sudah terputus. Dan kini, untuk pertama kalinya di hari yang
menyialkan—bagi sakura—sakura bisa tersenyum lega. Ia membuka buku diary
kecilnya dan mengambil fotonya bersama sasuke yang tadi ia selipkan di salah
satu halamannya. Ia memandang sinis wajah sasuke yang ada di foto itu.
“lihat ya sasuke! Aku akan memutar balikan keadaan. Aku akan
membuatmu jatuh cinta padaku dan aku akan bilang ‘suruh siapa kau menyukaiku’.
Kau juga harus merasakan apa yang aku rasakan!!”,kata sakura penuh dendam.
Eh? Sejak kapan aku
jadi pendendam seperti ini?, Tanya sakura dalam hati heran.
Ia tidak mengerti mengapa ia begitu jahat pada sasuke. Padahal dulu hubungan mereka begitu dekat. Kini
kepala sakura mulai terasa pusing lagi.
Ia membaringkan badannya ke kasur dan memejamkan matanya. Sakura hanya berharap
ini keputusan yang terbaik.
Semoga saja… kata
sakura dalam hati seraya pikirannya yang mulai memasuki alam mimpi.
Pagi
yang cukup cerah walau tak secerah hari-hari di musim panas. Sakura berjalan
pelan menuju ruang latihan taekwondo. Sebenarnya ia malas mengkuti ekskull
taekwondo hari ini karena pasti ia akan bertemu dengan sasuke. Tapi kalau ia
tidak hadir di latihan hari ini, bukankahn artinya ia pengecut? Bukankah
artinya ia sama saja lari dari persoalan? Toh sakura tidak menyukai sasuke, apa
masalahnya?. Perlahan sakura membuka pintu ruangan itu dan mulai memasukinya.
Dilihatya langsung sasuke yang sudah mulai latihan dan beberapa temannya yang
duduk di pinggir ruangan.
“Sakura!”, panggil ino.
Sakura yang melihat ino langsung tersenyum lebar dan berlari
menuju ino—sahabatnya. Sakura tidak sadar bahwa sejak tadi pria yang sibuk
latihan sendiri itu memperhatikannya.
“jadi apa rencanamu?”, Tanya ino pada sakura yang sudah
berdiri di dekatnya.
“hari ini aku akan menghiraukannya, aku harus berlatih untuk
tidak mempedulikannya”, jawab sakura yakin.
“awas hati-hati”
“hati-hati untuk apa?”, Tanya sakura heran
“hati-hati saja, siapa tau nanti malah kau yang berbalik
suka, hahaha”, goda ino.
“heehh, bercanda mu tidak lucu ino”, jawab sakura sinis. Ino
hanya tertawa melihat lirikan sinis dari sahabatnya itu.
Sakura
duduk disamping ino dan memandang lurus sasuke yang sedang latihan. Sasuke yang
merasa dirinya di perhatikan menghentikan latihannya dan berjalan menuju
sakura. sakura mulai salah tingkah ia tidak tahu harus berbuat apa saat sasuke
sudah tiba didekatnya. Biasanya sakura tidak seperti ini, tapi rasanya kali ini
berbeda.
“ino, apa yang ia lakukan? Apa dia akan kemari?”, Tanya
sakura setengah panic.
“eh? Aku tidak tahu”, jawab ino.
Sasuke semakin mendekati mereka, setiap gerakan yang sakura
lakukan seakan salah dan tidak benar. Membuatnya semakin tidak ingin bertemu
dan menatap wajah sasuke. Sasuke duduk di sebelah sakura seakan tak mempunyai
salah apapun pada sakura. tetap tenang
sakura, kau harus ingat rencana awalmu. Sakura memotivasi dirinya sendiri
dalam hati.
“hai”, sapa sasuke. Sakura menjawabnya dengan tatapan sinis
dan lalu memalingkan pandangannya ke arah lain sambil memutar sedikit bola
matanya.
“eh? Kau kenapa?”, Tanya sasuke heran. Tak seperti biasanya
teman dekatnya—sakura berlaku seperti ini.
“tidak kenapa-napa”, jawab sakura tanpa melirik sedikitpun
melirik kearah sasuke.
“hn”, jawab sasuke asal.
Sakura
berdiri dari posisi duduknya dan berjalan meninggalkan sasuke, disusul oleh
ino. Sasuke memandang sakura heran. Ia tahu bahwa mungkin kata-katanya kemarin
sangat keterlaluan. Tapi sasuke tidak sadar bahwa sakura marah padanya karna
kata-katanya kemarin. Tiba-tiba naruto datang dan duduk di sebelah sasuke.
“hei Teme, kau ternyata bodoh sekali ya?”,kata naruto.
“apa maksudmu dobe ?!”, tanya sasuke heran.
“aku sudah dengar cerita dari ino tadi, kau ini bagaimana
sih? Katanya kau menyukai sakura, tapi mengapa kemarin kau mengatakan hal itu
pada sakura, badoh sekali !!”, kata naruto emosi.
“memangnya salah?”
“tentu saja salah ! sekarang sakura tidak mau bertemu
denganmu lagi karena kau mengatakan hal yang tak perlu kau katakan padanya.
Seharusnya kau hargai perasaan sakura!”
“cerewet, lagi pula sakura juga tidak benar-benar
menyukaiku”, jawab datar sasuke.
“jadi kau dengan bodohnya akan menyerah?”, kata naruto
mencoba membuat emosi sasuke keluar.
“berhenti memanggilku bodoh, Dobe”
“kau bodoh bila membiarkan cewek seperti sakura pergi, kejar
dia. Kau menyukainya ‘kan”, kata naruto dengan tenang.
Sasuke
tidak menjawab kata-kata naruto. Ia mencoba mencerna setiap kata-kata naruto
dalam otaknya. Ya… benar kata naruto, mengapa ia bisa sebodoh itu? mengapa ia
bisa mengatakan hal yang tak perlu ia katakan pada sakura kemarin.
“aku menyukai sakura”, kata sasuke pelan dan hampir tak
terdengar. “dan aku… uchiha sasuke akan mengejarnya”.
Sakura
sedang duduk sendirian di salah satu meja kantin dekat jendela sambil menunggu
ino yang sedang memesankan makanan untuknya. Sakura melamun sambil menatap
langit melalui jendela yang sudah mulai mendung, sepertinya hujan akan turun
lagi. Tiba-tiba handphonenya bergetar, ada sms masuk.
From : Sasuke
‘aku menyukaimu
sakura’
Sakura shock membaca sms itu, apa itu benar-benar sasuke
yang mengirimnya?. Sakura tidak membalas sms itu, ia langsung menutup kembali
handphone fliptopnya dan memasukannya kembali ke saku seragamnya. Namun getaran
handphone yang sejak tadi terus bergetar memaksanya harus mengeluarkan lagi hadphonenya.
From : Sasuke
‘temui aku di halaman
belakang sekolah, aku ingin bicara denganmu’
.
‘aku tidak mau’,
jawab sms sakura. tadinya ia tidak ingin menjawabnya, tapi setelah
dipikir-pikir ia merasa kasihan pada sasuke. Handphonenya kembali bergetar.
From : Sasuke
‘aku menunggumu
disana’
“sasuke keras kepala sekali”, omel sakura sambil menatap
kesal layar handphonenya. Ino datang dan membawakan mie ramen yang tadi ia
pesan. Jujur saja sakura tidak bisa makan dengan focus. Ia masih memikirkan
sasuke, bagaimana bila sasuke benar-benar menunggunya di halaman belakang
sekolah?. Ia menatap ke arah luar lewat jendela kantin, tetes demi tetes hujan
mulai turun dan semakin lama hujannya semakin deras. Setelah selesai memakan
ramen, sakura dan ino kembali ke ruang latihan taekwondo. Sakura harus segera
ganti baju dan mulai latihan. Sesampainya disana, naruto langsung menghampiri
sakura.
“sakura, dimana sasuke?”, Tanya naruto.
“mana aku tau”, jawab sakura tak peduli.
“kau tidak tau? Bukannya sasuke sedang bersamamu tadi?”
“dia tidak bersamaku, aku tadi makan ramen bersama ino di
kantin”,jawab sakura.
“sasuke bodoh itu ada dimana ya?, diluarkan sedang hujan
deras dan dia harus segera latihan untuk lomba”, jelas naruto.
Jangan-jangan sasuke
masih menungguku di halaman belakang sekolah… batin sakura.
Dengan
cepat sakura berlari keluar menuju halaman belakang sekolah. Hujan deras yang
membasahi seluruh tubuhnya tidak dihiraukannya. Ia hanya ingin memastikan bahwa
sasuke tidak ada di halaman belakang sekolah dan menunggunya disitu. Namun
ternyat dugaannya salah, ia melhat sosok pria yang sudah tak asing lagi dimata
emraldnya itu. sasuke benar-benar menunggunya disana. Sakura melihat sasuke
bermandikan air hujan sambil melupat kedua tanganya didada.
“kau lama sekali sakura”, kata sasuke.
“mengapa kau menungguku?”, Tanya sakura.
Sasuke berlajan mendekati sakura. sakura merasa tubuhnya
tiba-tiba membatu sehingga ia tidak bisa menggerakannya. Apa ini efek kalau kehujanan dan kedinginan?, pertanyaan bodoh
batinnya. Setelah sampai dihadapan sakura, sasuke menatap gadis itu penuh
makna.
“bukankah aku sudah bilang kalau aku menyukaimu?”, tanya
sasuke.
“lupakan itu, cepat kembali semua orang sudah menunggumu,
kau lupa kalau kau harus latihan untuk lomba?, kata sakura mencoba memalingkan
pembicaraan.
Sasuke memalingkan pandangannya kelangit. Sakura yang sudah
mulai merasa benar-benar kedinginan memutuskan untuk pergi meninggalkan sasuke
dan kembali ke ruang latihan taekwondo. Namun sasuke menarik tangannya dan
langsung memeluk tubuh kecil sakura.
“kau ini, aku sudah menunggumu di sini cukup lama, aku juga
sudah rela hujan-hujanan hanya untuk mengatakan bahwa aku menyukaimu. Apa kau
tidak mengerti?, bisik sasuke seraya pelukannya yang semakin erat. Sakura hanya
tersenyum pahit dan melupaskan pelukan sasuke.
“suruh siapa kau menyukaiku”, kata sakura sambil menatap
sasuke sinis dan langusng pergi meninggalkan sasuke.
Sakura
berjalan agak cepat dan berharap sasuke tidak mengejarnya atau mencegahnya
lagi. Namun didalam hati kecilnya, ia ingin sasuke memanggilnya—seperti di film
yang sering ia tonton. Tapi kenyataannya sasuke tidak juga memanggil namanya.
Sakura memperlambat langkahnya. Tapi tak ada sedikitpun tanda-tanda bahwa
sasuke mengejarnya. Sakura pun menolehkan kepalanya ke belakang.
"SASUKE !!”, pekik sakura saat melihat sasuke
tersungkur di tanah tak sadarkan diri.
Dengan cepat sakura berlari mendekati sasuke dan memeluk
tubuh sasuke. Dilihatnya wajah sasuke yang memucat karena kedinginan.
Digoyang-goyangkan tubuh sasuke dan berharap dengan begitu sasuke akan
terbangun. Namun sasuke tak kunjung terbangun.
“sasuke, bangun!”, kata sakura yang mulai panic. “sasuke
bangun! Jangan bilang kau sudah mati!”, kini sakura mulai terlihat frustasi.
“ok sasuke, aku juga menyukaimu. Maka dari itu sadarlah”, kata sakura yang kini
di selingi tetesan airmata. Sakura tidak rela kehilangan sasuke disaat
hubungannya dengan sasuke sedang tidak baik.
“benarkah itu sakura?”, kata sasuke sambil membuka matanya.
Sakura
berhenti menangis dan menatap sasuke tidak percaya. Sasuke telah membohonginya.
Dengan cepat sakura mendorong tubuh sasuke dan langsung berdiri tegak.
“sasuke? Kau membohongiku ?!”, kata sakura emosi.
“tapi kau tidak berbohongkan soal kau menyukaiku?”, kata
sasuke santai sambil tersenyum nakal pada sakura.
“eh, itu…”, sakura bingung harus menjawab apa.
Sasuke berdiri menghadap sakura. mereka berdua saling
menatap dalam di iringi derasnya hujan yang membasahi tubuh mereka.sasuke
mendekap sakura sekali lagi dengan hangat.
“aku benar-benar menyukaimu, kau mau ‘kan jadi pacarku?”,
bisik sasuke. Sakura tersenyum dan menjawabnya dengan anggukan mewakili kata ya.
“oh ya sakura”, kata sasuke.
“apa?”, Tanya sakura.
“apa kau tidak sadar bahwa seragammu itu tipis dan bila kena
air hujan maka—“
“APA?!!”, pekik sakura tak percaya. Dan sasuke hanya tertawa
lepas melihat tingkah panic sakura yang kini sudak menjadi miliknya.
Tamat (dengan
gajenya)
author : camelia athena kharin (rin-chan)