~yang aku suka itu kau, Sasuke~
Malam itu taman Nampak terlalu
sepi tuk dikunjungi. Hanya ada Sakura seorang diri bersama derasnya hujan.
Tetes demi tetes hujan turun bersama lembutnya hembusan angin malam yang bisa
saja membuatnya sakit. Siapapun yang melihatnya tak ada yang mengira bahwa ia
sedang menangis. Air matanya jatuh dan bercampur bersama air hujan, membasahi
pakaian dan seluruh tubuhnya.
“untuk apa sih kau menangisi dia?”,
seorang pria tiba-tiba muncul di belakang Sakura dan menghentikan air hujan
yang sejak tadi menghakimi Sakura dengan payung.
“Naruto ….?”, Sakura menatap pria
itu dengan wajah memelas pertanda bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. “sedang
apa kau disini?”
“menemanimu menangis”
“aku tidak sedang menangis !” tentang
Sakura, “aku… aku hanya kedinginan”
“benarkah?! Baru saja di tolak,
mana mungkin gadis sepertimu tidak menangis”, Naruto tersenyum santai.
“Naruto? Bagaimana kau bisa
tahu?”
“aku kan selalu mengikutimu”,
“hiks… Narutooo ….”, Sakura
menangis lagi sambil menenggelamkan badannya di pelukan Naruto. Naruto hanya
sedikit tersenyum, ia memahami betul sifat dan kebiasaan sahabatnya itu.
Dari kejauhan, seorang pria
mengintip dari balik semak-semak. Memperhatikan gadis berambut pink itu dengan
sangat penasaran. Yaa… karna dia, gadis itu menangis. Sebenarnya ia tak terlalu
peduli dengan gadis itu. tapi saat ia melihat Sakura bersama Naruto, ada
sesuatu dalam dirinya yang terasa sakit. “Ada apa ini?” gumam pria itu dalam
hati.
<<FLASH BACK>>
Siang ini adalah awal musim semi.
Langit begitu cerah dengan kicauan burung yang sangat merdu. Hari yang
benar-benar pas untuk mengungkapkan perasaan pada seseorang. Begitu pula yang
di fikirkan wanita dengan rambut pendek sebahu berwarna pink itu. haruno Sakura
namanya… gadis manis idaman semua pria. Sudah lama sekali Sakura memendam
perasaan pada Sasuke. Namun Sasuke tetap saja bersikap dingin padanya. Meskipun
begitu, Sakura tetap tidak menyerah. Ia yakin akan cintanya itu. Dengan langkah
yang ringan, Sakura berjalan menuju kediaman Sasuke
“Hei Sakura ! apa kau yakin akan
mengungkapkan perasaanmu pada Sasuke?”, pria berambut kuning jabrik mencoba
menghalangi langkah Sakura menuju kediaman Sasuke.
“SHUUUUUTT, diam Naruto… entar Ino
dengar. Kalau dia sudah dengar, semua rencanaku akan kacau!”, Sakura berbisik
pada Naruto.
“kenapa kau masih saja mengejar
pria itu sih ! diakan selalu cuek padamu. Lebih baik kau terima saja cintaku,
aku janji tak akan mengecewakanmu”.
“kau ini kenapa Naruto? Kan sudah
ku bilang… yang aku suka itu Sasuke-kun bukan kau. Kau ini kan sahabatku. Dan
selamanya kau akan menjadi sahabatku”. Sakura berjalan melewati Naruto yang
terdiam akan kata-katanya itu.
(Cerita sedikit… Naruto adalah sahabat terdekat Sakura. Naruto selalu
menemani Sakura kemanapun Sakura pergi. Walau sebenarnya Sakura sangat risih
akan kehadiran Naruto. Tetap saja… itu karna Naruto menyukai Sakura, lebih dari
sahabat. Balik kecerita…)
Ting tong… ini sudah yang kelima
kalinya Sakura memencet bel rumah Sasuke. Namun tak ada satu orang pun yang
membukakan pintu. “hmm… sepertinya tidak ada orang, Sasuke-kun kemana ya?”,
desahnya pelan sambil keluar dari pekarangan rumah Sasuke. “mungkin ia sedang
latihan !”,seru Sakura dalam hati. siang begini memang saatnya Sasuke latihan.
Ia akan latiihan non stop dari pagi hingga sore hari. (Ya ampun… benar-benar pria yang rajin). Dengan sangat semangat, Sakura
pergi menuju lapangan tempat ia, Naruto dan Sasuke biasa latihan.
~dilapangan~
Sakura tampak asik melihat Sasuke
latihan dari kejauhan. Rambut hitam Sasuke bercampur dengan sinar matahari
Nampak begitu berkilauan di mata Sakura. “ya ampuunn… kenapa Sasuke-kun ganteng
sih?! Aku jadi susah kan buat lupain dia”, keluh Sakura sambil senyum-senyum
sendiri melihat Sasuke.
“sedang apa wanita itu kesini?!”,
batin Sasuke. Walau Sakura berusaha tidak terlihat oleh Sasuke, tetap saja
kehadiran Sakura dapat dirasakan oleh Sasuke. “huft… wanita itu memang
merepotkan”, desah Sasuke seraya menghentikan latihannya dan tiduran di bawah
pohon. Ini kesempatan yang bagus untuk Sakura mendekati Sasuke. Pelan-pelan
gadis bermata sapphire berwarna hijau itu mendekati Sasuke. Sasuke yang sedang
beristirahat sambil memejamkan matanya dibawah pohon terlihat begitu manis
dimata Sakura. Sakura sangat menyukai apapun yang dimiliki Sasuke.
Sakura semakin mendekati Sasuke,
kini ia duduk tepat disebelah Sasuke. Meskipun begitu, Sasuke tidak bergerak
sedikitpun. “apa Sasuke-kun tertidur?”, tanyanya dalam hati. Keringat Sasuke
mengalir membasahi dahi dan pipinya. Sakura mengeluarkan saputangan kesukaannya
dan dengan perlahan Sakura mengelap tetes demi tetes keringat Sasuke. Tetap… Sasuke
tidak menunjukan reaksi apapun. Angin berhembus ringan, menyentuh dengan lembut
kulit Sasuke dan Sakura. Membuat keadaan
terasa sangat nyaman. Perlahan Sakura menundukan wajahnya mendekati Sasuke, Sakura
hendak mencium Sasuke. Jarak kepala mereka berdua semakin dekat… dekat dan
mendekat dan…… “kau sedang apa Sakura?”, Sasuke terbangun. Sakura sangat
terkejut, ia segera mengangkat kepalanya. Wajahnya langsung memerah layaknya
kepiting rebus karna malu.
“ahh.. enngg.. kau sudah bangun Sasuke-kun?!”,
Sakura salah tingkah
“hmm…”, jawab pria itu dingin
seraya bangun dan duduk disebelah Sakura. “Kau mau menciumku ya?”, Tanya Sasuke
dingin. Wajah Sakura semakin memerah. Gadis itu sudah tidak bisa menatap wajah Sasuke
lagi karena malu.
“ahh.. tidak, aku… aku hanya
terbawa suasana”, Sakura gugup.
“hmm…”, Sasuke berdiri, “ya sudah
jangan ganggu aku lagi, aku mau latihan!”. Dengan dinginnya pria itu melangkah
menjauh dari Sakura.
“huft…” Sakura kesal sendiri.
“bodohnya aku, harusnya tadi aku ga usah…. Agrrrhh”, umpat Sakura dalam hati.
Sembari latihan Sasuke
mencuri-curi pandang pada gadis manis itu. walau sudah ia usir, tetap saja
gadis itu tidak pulang. Sebenarnya Sasuke senang ada Sakura yang selalu
memperhatikannya, tapi ia terlalu gengsi tuk mengakuinya. “wanita itu memang
sangat merepotkan !” berkali-kali ia ucapkan itu dalam hati, padahal
kenyataannya ia suka ditemani Sakura seperti saat ini.
Hari sudah mulai sore, begitu
pula latihan Sasuke yang sudah selesai. Dengan santai Sasuke mengambil tas dan
segala peralatan latihannya lalu berjalan pulang. Sakura yang sejak tadi
menunggu Sasuke selesai latihan, di lewati begitu saja oleh pria dingin itu.
“apa Sasuke-kun tidak melihat aku?”, Tanya gadis itu dalam hati. “Sasuke-kun !
tunggu !”, panggil Sakura sambil berlari kearah Sasuke.
“ada apa?”, Tanya Sasuke tanpa
menghentikan langkahnya.
“ehh… ini minumlah, tadi aku
membelinya “ Sakura memberikan minumam kaleng yang sempat ia beli tadi. “kau
pasti lelah”, Sakura tersenyum.
Sasuke melirik Sakura sebentar
dan lalu mengambil minuman kaleng itu. “terimakasih”, kata Sasuke sambil
meneguk minuman itu dan berjalan santai.
“iyaa”, Sakura tersenyum senang.
Ternyata Sasuke mau menerima minuman darinya, hal ini benar-benar membuatnya
sangat senang. Keadaannya sangat baik saat ini, ya… ini adalah saat yang tepat
untuk mengungkapkan perasaanya pada Sasuke. Jantung Sakura berdegup sangat kencang,
ia tegang. “emmhh… Sasuke-kun, boleh aku bicara sesuatu?”, tanyanya pelan
“hmm…”, jawab dingin Sasuke
menandakan ia mempersilahkan Sakura untuk bicara.
“aku suka padamu, Sasuke-kun…
sangat… aku sangat menyukaimu”, pipi gadis itu memerah. Sasuke menghentikan
langkahnya, ditatapnya Sakura tanpa ekspresi.
“kenapa?”, tanyanya singkat.
“tidak ada alasan… apa menyukai
seseorang itu harus menggunakan alasan?”
“hmm, Naruto menyukaimu… lebih
baik kau bersamanya”
“tapi… yang aku suka itu kan kau,
Sasuke-kun”
“wanita itu merepotkan, aku tidak
tertarik padamu. Cari saja pria lain !”, kata Sasuke seraya langkahnya yang
semakin cepat dan meninggalkan Sakura yang mematung karna kata-katanya.
“maafkan aku Sakura”, katanya pelan sekali dan hampir tidak terdengar.
Hari semakin gelap, matahari
sudah tidak lagi mengeluarkan cahaya terangnya. Sakura berjalan seorang diri di
taman dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki. Setelah penolakan Sasuke yang begitu menyakitkan, badan Sakura terasa sangat
lemas. Ditatapnya bayangan dirinya yang terpantul di kolam ikan. “padahal yang
aku suka itu kan kau, Sasuke-kun…”, katanya pelan sambil meneteskan air mata.
Hingga akhirnya malam datang dan hujan turun, gadis malang itu tidak beranjak
dari tempat ia berdiri.
<<FLASH BACK
SELESAI>>
“sudahlah Sakura… jangan menangis lagi”, Naruto
menenangkan Sakura, namun tetap… Sakura tidak berhenti menangis. Pria berambut
kuning jabrik itu melepaskan pelukan Sakura dan ditatapnya dalam gadis yang ada
di hadapannya itu. “tenang saja… kan ada aku”, Naruto tersenyum. Pria itu melepaskan
jacket orange miliknya dan lalu memakaikannya pada Sakura yang terlihat sangat
kedinginan.
“Naruto?”, gadis bermata sapphire
berwarna hijau itu menatap sahabatnya. “apa yang kau lakukan?”
“katanya tadi kau kedinginan? Basah
kuyup begini, bisa-bisa kau sakit”,
“terimakasih, Naruto”,
“iyaa… sebagai sahabat yang baik,
aku harus selalu ada di saat kau seperti ini”, Naruto tersenyum kembali dan
membetulkan posisi payung yang ia pegang “ayo kita pulang, kau tidak mau mati
kedinginan kan?”, Naruto merangkul Sakura dan membawanya pulang.
Diperhatikannya Naruto dan Sakura
yang berjalan pelan meninggalkan taman. Sebenarnya Sasuke sudah mulai
kedinginan karena sejak tadi bersembunyi dibalik semak-semak. Tapi ia tidak
boleh terlihat memperhatikan Sakura. Sasuke baru saja menolak Sakura
mentah-mentah. Bila saat ini ia terlihat memperhatikan Sakura, mau dikemanakan
mukanya.
“mengapa aku jadi melakukan hal
seperti ini?”, Tanya Sasuke pada dirinya sendiri, “mengapa aku jadi Nampak
seperti orang bodoh? Wanita itu memang benar-benar merepotkan !”, meskipun ia
terus mengumpat seperti itu, Sasuke tetap mengikuti Naruto dan Sakura secara
diam-diam.
Hujan sudah mulai berhenti,
jalanan Nampak begitu sepi. Hanya ada mereka berdua berjalan santai menuju
kediaman keluarga Haruno. Sakura nampaknya sudah tidak menangis lagi karena ada
Naruto yang selalu menghiburnya. Namun tetap, yang Sakura sukai adalah Sasuke.
Dan sebenarnya ia masih menahan rasa sakit karena penolakan itu.
“sampai disini saja Naruto…”, Sakura
menghentikan langkah setelah sampai di depan rumahnya.
“kau yakin sudah tidak apa-apa?”
“tenang saja, aku kan kuat”, Sakura
memaksakan tersenyum di hadapan sahabatnya itu seraya mengembalikan jacket Naruto
yang ia pinjam tadi.
“ya sudah…”, pria itu kembali
tersenyum, ia mendekatkan wajahnya pada Sakura dan… “cup”, Naruto mencium pipi
manis Sakura. spontan Sakura terkejut.
“a… apa yang kau lakukan Naruto?!”,
pipi Sakura memerah dan sedikit menahan senyuman.
“sudah ku bilangkan kalau aku
menyukaimu Sakura? kau masih mau menerimaku kan?”
“emmhhh, yang aku suka itu Sasuke-kun.
Tapi setelah ia menolakku tadi, akan kupikirkan penawaranmu itu”, Sakura
terseyum dan langsung berlari masuk ke dalam rumah.
“terimakasih Sakura !!”, teriak Naruto.
“DEG”, tiba-tiba bagian dada Sasuke
terasa sangat sakit setelah mendengar perbincangan antara Naruto dan Sakura.
“ada apa ini? Mengapa saat ku mendengar Sakura mengatakan hal itu dadaku jadi
terasa sakit?”, gumamnya dalam hati sambil tetap bersembunyi dibalik
semak-semak dekat rumah Sakura. ada sedikit rasa menyesal karena telah menolak
Sakura tadi. Kini sepertinya Sakura akan menerima Naruto sebagai pacarnya. “aku
tidak mau kehilangan Sakura, ternyata aku mencintai wanita itu”, tapa sadar
Sasuke mengucapkan itu.
“aku tau kau ada disana, tidak
usah bersembunyi lagi”, kata Naruto seakan bicara sendiri seraya melirik kearah
semak-semak, Sasuke ketahuan, dengan terpaksa ia keluar dari tempat
persembunyiannya itu.
“hmm…”, Sasuke mendekati Naruto.
“untuk apa kau mengikuti kami?”,
“apa itu urusanmu?”,
“padahal kau baru saja
menolaknya, tapi sekarang kau masih saja memperhatikannya”, kata Naruto santai.
Hal itu membuat emosi Sasuke naik hingga ke kepala. Dengan cepat Sasuke menarik
kerah baju Naruto dan mengepalkan tangannya, bersiap tuk menghajar Naruto.
“jangan dekati Sakura lagi !”
“kenapa? Kau bilang kau tidak
tertarik padanya, mengapa aku tidak boleh mendekatinya?”, Naruto tetap bersikap
santai walau dalam hati ia juga ikut emosi.
“yang Sakura suka itu aku,
carilah wanita lain !”
Sakura yang sedang istirahat
dikamarnya terbangun karna mendengar ada keributan didepan rumahnya.”enghh… ada
apa sih?”, kata Sakura malas. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan membuka
jedela tuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. “Naruto…? Sasuke-kun? Apa
yang mereka lakukan !?” dilihat gadis itu seorang sahabatnya dan seseorang yang
ia cintai sedang berkelahi. “Apa mereka berkelahi karna aku?”, tanyanya dalam
hati. Dengan cepat Sakura berjalan menuruni tangga rumahnya dan pergi keluar
rumah.
“bila kau menyukai Sakura,
mengapa tadi kau membuatnya menangis?!” Naruto mulai mengeluarkan emosinya.
“apa itu urusanmu ?! yang
terpenting kan sekarang aku mencintainya dan aku tidak mau kehilangannya !”,
kata Sasuke dengan suara yang lantang.
Naruto terdiam, sebenarnya Naruto terdiam
bukan karena kata-kata Sasuke. Akan tetapi ia terdiam karena ia melihat sesosok
gadis manis yang ternyata sejak tadi mendengar pembicaraannya dengan Sasuke.
Wanita berambut pink bermata sapphire hijau itu mendekati Naruto dan Sasuke.
“apa itu benar, Sasuke-kun?”,
Tanya gadis itu pelan.
Sasuke tidak menjawab dan lalu
menghilang bagai angin. “Sasuke-kun !! apa yang kau katakan itu benar?!”,
teriak Sakura. ia tahu bahwa Sasuke masih ada di sekitarnya.
“iya… Sakura, itu benar”, Sasuke
tiba-tiba ada di belakang Sakura dan dipelukanya gadis itu dengan hangat. “aku
mencintaimu… Sakura”, bisik Sasuke. Sakura sangat terkejut, apa ini mimpi?
Spontan ia melepaskan pelukan Sasuke dan membalikan badan. Di tatapnya pria itu
seakan tak percaya pada semua yang ia dengar tadi.
“Sasuke-kun?”, hanya kata-kata
itu yang bisa Sakura keluarkan.
“Sakura…”, dipegangnya kedua bahu
gadis itu. “hmm… apa kau mau jadi pacarku?”, Sasuke tersenyum dan ini adalah
pertama kalinya Sasuke tersenyum pada Sakura.
Naruto tidak ingin merusak
suasana seperti ini, jadi ia memutuskan untuk pergi. Selain itu, ia tidak mau
merasa terlalu sakit karna melihat secara langsung seseorang yang ia cintai
pergi bersama pria lain.
“iya, Sasuke-kun !”, jawab Sakura
senang dan dipeluknya pria yang ia cintai itu. secara tidak sadar gadis itu
meneteskan air mata karena bahagia. Sasuke hanya membalasnya dengan pelukan hangat dan “CUP” sedikit ciuman
di jidat.
~tamat~
Author Fanfic : camelia Athena kharin (Rin-chan)