Kamis, 30 Agustus 2012

sasuke dan sakura FanFic ~ yang aku suka itu kau, sasuke

haloo semua, sebenarnya ini bukan fanfic pertama saya. tapi ini adalah fanfic pertama yang saya publikasikan. jika ada kekurangan tolong di kritik yaa..


~yang aku suka itu kau, Sasuke~
Malam itu taman Nampak terlalu sepi tuk dikunjungi. Hanya ada Sakura seorang diri bersama derasnya hujan. Tetes demi tetes hujan turun bersama lembutnya hembusan angin malam yang bisa saja membuatnya sakit. Siapapun yang melihatnya tak ada yang mengira bahwa ia sedang menangis. Air matanya jatuh dan bercampur bersama air hujan, membasahi pakaian dan seluruh tubuhnya.
“untuk apa sih kau menangisi dia?”, seorang pria tiba-tiba muncul di belakang Sakura dan menghentikan air hujan yang sejak tadi menghakimi Sakura dengan payung.
“Naruto ….?”, Sakura menatap pria itu dengan wajah memelas pertanda bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. “sedang apa kau disini?”
“menemanimu menangis”
“aku tidak sedang menangis !” tentang Sakura, “aku… aku hanya kedinginan”
“benarkah?! Baru saja di tolak, mana mungkin gadis sepertimu tidak menangis”, Naruto tersenyum santai.
“Naruto? Bagaimana kau bisa tahu?”
“aku kan selalu mengikutimu”,
“hiks… Narutooo ….”, Sakura menangis lagi sambil menenggelamkan badannya di pelukan Naruto. Naruto hanya sedikit tersenyum, ia memahami betul sifat dan kebiasaan sahabatnya itu.
Dari kejauhan, seorang pria mengintip dari balik semak-semak. Memperhatikan gadis berambut pink itu dengan sangat penasaran. Yaa… karna dia, gadis itu menangis. Sebenarnya ia tak terlalu peduli dengan gadis itu. tapi saat ia melihat Sakura bersama Naruto, ada sesuatu dalam dirinya yang terasa sakit. “Ada apa ini?” gumam pria itu dalam hati.

<<FLASH BACK>>
Siang ini adalah awal musim semi. Langit begitu cerah dengan kicauan burung yang sangat merdu. Hari yang benar-benar pas untuk mengungkapkan perasaan pada seseorang. Begitu pula yang di fikirkan wanita dengan rambut pendek sebahu berwarna pink itu. haruno Sakura namanya… gadis manis idaman semua pria. Sudah lama sekali Sakura memendam perasaan pada Sasuke. Namun Sasuke tetap saja bersikap dingin padanya. Meskipun begitu, Sakura tetap tidak menyerah. Ia yakin akan cintanya itu. Dengan langkah yang ringan, Sakura berjalan menuju kediaman Sasuke
“Hei Sakura ! apa kau yakin akan mengungkapkan perasaanmu pada Sasuke?”, pria berambut kuning jabrik mencoba menghalangi langkah Sakura menuju kediaman Sasuke.
“SHUUUUUTT, diam Naruto… entar Ino dengar. Kalau dia sudah dengar, semua rencanaku akan kacau!”, Sakura berbisik pada Naruto.
“kenapa kau masih saja mengejar pria itu sih ! diakan selalu cuek padamu. Lebih baik kau terima saja cintaku, aku janji tak akan mengecewakanmu”.
“kau ini kenapa Naruto? Kan sudah ku bilang… yang aku suka itu Sasuke-kun bukan kau. Kau ini kan sahabatku. Dan selamanya kau akan menjadi sahabatku”. Sakura berjalan melewati Naruto yang terdiam akan kata-katanya itu.
(Cerita sedikit… Naruto adalah sahabat terdekat Sakura. Naruto selalu menemani Sakura kemanapun Sakura pergi. Walau sebenarnya Sakura sangat risih akan kehadiran Naruto. Tetap saja… itu karna Naruto menyukai Sakura, lebih dari sahabat. Balik kecerita…)
Ting tong… ini sudah yang kelima kalinya Sakura memencet bel rumah Sasuke. Namun tak ada satu orang pun yang membukakan pintu. “hmm… sepertinya tidak ada orang, Sasuke-kun kemana ya?”, desahnya pelan sambil keluar dari pekarangan rumah Sasuke. “mungkin ia sedang latihan !”,seru Sakura dalam hati. siang begini memang saatnya Sasuke latihan. Ia akan latiihan non stop dari pagi hingga sore hari. (Ya ampun… benar-benar pria yang rajin). Dengan sangat semangat, Sakura pergi menuju lapangan tempat ia, Naruto dan Sasuke biasa latihan.
~dilapangan~
Sakura tampak asik melihat Sasuke latihan dari kejauhan. Rambut hitam Sasuke bercampur dengan sinar matahari Nampak begitu berkilauan di mata Sakura. “ya ampuunn… kenapa Sasuke-kun ganteng sih?! Aku jadi susah kan buat lupain dia”, keluh Sakura sambil senyum-senyum sendiri melihat Sasuke.
“sedang apa wanita itu kesini?!”, batin Sasuke. Walau Sakura berusaha tidak terlihat oleh Sasuke, tetap saja kehadiran Sakura dapat dirasakan oleh Sasuke. “huft… wanita itu memang merepotkan”, desah Sasuke seraya menghentikan latihannya dan tiduran di bawah pohon. Ini kesempatan yang bagus untuk Sakura mendekati Sasuke. Pelan-pelan gadis bermata sapphire berwarna hijau itu mendekati Sasuke. Sasuke yang sedang beristirahat sambil memejamkan matanya dibawah pohon terlihat begitu manis dimata Sakura. Sakura sangat menyukai apapun yang dimiliki Sasuke.
Sakura semakin mendekati Sasuke, kini ia duduk tepat disebelah Sasuke. Meskipun begitu, Sasuke tidak bergerak sedikitpun. “apa Sasuke-kun tertidur?”, tanyanya dalam hati. Keringat Sasuke mengalir membasahi dahi dan pipinya. Sakura mengeluarkan saputangan kesukaannya dan dengan perlahan Sakura mengelap tetes demi tetes keringat Sasuke. Tetap… Sasuke tidak menunjukan reaksi apapun. Angin berhembus ringan, menyentuh dengan lembut kulit Sasuke dan Sakura. Membuat  keadaan terasa sangat nyaman. Perlahan Sakura menundukan wajahnya mendekati Sasuke, Sakura hendak mencium Sasuke. Jarak kepala mereka berdua semakin dekat… dekat dan mendekat dan…… “kau sedang apa Sakura?”, Sasuke terbangun. Sakura sangat terkejut, ia segera mengangkat kepalanya. Wajahnya langsung memerah layaknya kepiting rebus karna malu.
“ahh.. enngg.. kau sudah bangun Sasuke-kun?!”, Sakura salah tingkah
“hmm…”, jawab pria itu dingin seraya bangun dan duduk disebelah Sakura. “Kau mau menciumku ya?”, Tanya Sasuke dingin. Wajah Sakura semakin memerah. Gadis itu sudah tidak bisa menatap wajah Sasuke lagi karena malu.
“ahh.. tidak, aku… aku hanya terbawa suasana”, Sakura gugup.
“hmm…”, Sasuke berdiri, “ya sudah jangan ganggu aku lagi, aku mau latihan!”. Dengan dinginnya pria itu melangkah menjauh dari Sakura.
“huft…” Sakura kesal sendiri. “bodohnya aku, harusnya tadi aku ga usah…. Agrrrhh”, umpat Sakura dalam hati.
Sembari latihan Sasuke mencuri-curi pandang pada gadis manis itu. walau sudah ia usir, tetap saja gadis itu tidak pulang. Sebenarnya Sasuke senang ada Sakura yang selalu memperhatikannya, tapi ia terlalu gengsi tuk mengakuinya. “wanita itu memang sangat merepotkan !” berkali-kali ia ucapkan itu dalam hati, padahal kenyataannya ia suka ditemani Sakura seperti saat ini.
Hari sudah mulai sore, begitu pula latihan Sasuke yang sudah selesai. Dengan santai Sasuke mengambil tas dan segala peralatan latihannya lalu berjalan pulang. Sakura yang sejak tadi menunggu Sasuke selesai latihan, di lewati begitu saja oleh pria dingin itu. “apa Sasuke-kun tidak melihat aku?”, Tanya gadis itu dalam hati. “Sasuke-kun ! tunggu !”, panggil Sakura sambil berlari kearah Sasuke.
“ada apa?”, Tanya Sasuke tanpa menghentikan langkahnya.
“ehh… ini minumlah, tadi aku membelinya “ Sakura memberikan minumam kaleng yang sempat ia beli tadi. “kau pasti lelah”, Sakura tersenyum.
Sasuke melirik Sakura sebentar dan lalu mengambil minuman kaleng itu. “terimakasih”, kata Sasuke sambil meneguk minuman itu dan berjalan santai.
“iyaa”, Sakura tersenyum senang. Ternyata Sasuke mau menerima minuman darinya, hal ini benar-benar membuatnya sangat senang. Keadaannya sangat baik saat ini, ya… ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaanya pada Sasuke. Jantung Sakura berdegup sangat kencang, ia tegang. “emmhh… Sasuke-kun, boleh aku bicara sesuatu?”, tanyanya pelan
“hmm…”, jawab dingin Sasuke menandakan ia mempersilahkan Sakura untuk bicara.
“aku suka padamu, Sasuke-kun… sangat… aku sangat menyukaimu”, pipi gadis itu memerah. Sasuke menghentikan langkahnya, ditatapnya Sakura tanpa ekspresi.
“kenapa?”, tanyanya singkat.
“tidak ada alasan… apa menyukai seseorang itu harus menggunakan alasan?”
“hmm, Naruto menyukaimu… lebih baik kau bersamanya”
“tapi… yang aku suka itu kan kau, Sasuke-kun”
“wanita itu merepotkan, aku tidak tertarik padamu. Cari saja pria lain !”, kata Sasuke seraya langkahnya yang semakin cepat dan meninggalkan Sakura yang mematung karna kata-katanya. “maafkan aku Sakura”, katanya pelan sekali dan hampir tidak terdengar.
Hari semakin gelap, matahari sudah tidak lagi mengeluarkan cahaya terangnya. Sakura berjalan seorang diri di taman dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki. Setelah penolakan Sasuke yang  begitu menyakitkan, badan Sakura terasa sangat lemas. Ditatapnya bayangan dirinya yang terpantul di kolam ikan. “padahal yang aku suka itu kan kau, Sasuke-kun…”, katanya pelan sambil meneteskan air mata. Hingga akhirnya malam datang dan hujan turun, gadis malang itu tidak beranjak dari tempat ia berdiri.
<<FLASH BACK SELESAI>>
 “sudahlah Sakura… jangan menangis lagi”, Naruto menenangkan Sakura, namun tetap… Sakura tidak berhenti menangis. Pria berambut kuning jabrik itu melepaskan pelukan Sakura dan ditatapnya dalam gadis yang ada di hadapannya itu. “tenang saja… kan ada aku”, Naruto tersenyum. Pria itu melepaskan jacket orange miliknya dan lalu memakaikannya pada Sakura yang terlihat sangat kedinginan.
“Naruto?”, gadis bermata sapphire berwarna hijau itu menatap sahabatnya. “apa yang kau lakukan?”
“katanya tadi kau kedinginan? Basah kuyup begini, bisa-bisa kau sakit”,
“terimakasih, Naruto”,
“iyaa… sebagai sahabat yang baik, aku harus selalu ada di saat kau seperti ini”, Naruto tersenyum kembali dan membetulkan posisi payung yang ia pegang “ayo kita pulang, kau tidak mau mati kedinginan kan?”, Naruto merangkul Sakura dan membawanya pulang.
Diperhatikannya Naruto dan Sakura yang berjalan pelan meninggalkan taman. Sebenarnya Sasuke sudah mulai kedinginan karena sejak tadi bersembunyi dibalik semak-semak. Tapi ia tidak boleh terlihat memperhatikan Sakura. Sasuke baru saja menolak Sakura mentah-mentah. Bila saat ini ia terlihat memperhatikan Sakura, mau dikemanakan mukanya.
“mengapa aku jadi melakukan hal seperti ini?”, Tanya Sasuke pada dirinya sendiri, “mengapa aku jadi Nampak seperti orang bodoh? Wanita itu memang benar-benar merepotkan !”, meskipun ia terus mengumpat seperti itu, Sasuke tetap mengikuti Naruto dan Sakura secara diam-diam.
Hujan sudah mulai berhenti, jalanan Nampak begitu sepi. Hanya ada mereka berdua berjalan santai menuju kediaman keluarga Haruno. Sakura nampaknya sudah tidak menangis lagi karena ada Naruto yang selalu menghiburnya. Namun tetap, yang Sakura sukai adalah Sasuke. Dan sebenarnya ia masih menahan rasa sakit karena penolakan itu.
“sampai disini saja Naruto…”, Sakura menghentikan langkah setelah sampai di depan rumahnya.
“kau yakin sudah tidak apa-apa?”
“tenang saja, aku kan kuat”, Sakura memaksakan tersenyum di hadapan sahabatnya itu seraya mengembalikan jacket Naruto yang ia pinjam tadi.
“ya sudah…”, pria itu kembali tersenyum, ia mendekatkan wajahnya pada Sakura dan… “cup”, Naruto mencium pipi manis Sakura. spontan Sakura terkejut.
“a… apa yang kau lakukan Naruto?!”, pipi Sakura memerah dan sedikit menahan senyuman.
“sudah ku bilangkan kalau aku menyukaimu Sakura? kau masih mau menerimaku kan?”
“emmhhh, yang aku suka itu Sasuke-kun. Tapi setelah ia menolakku tadi, akan kupikirkan penawaranmu itu”, Sakura terseyum dan langsung berlari masuk ke dalam rumah.
“terimakasih Sakura !!”, teriak Naruto.

“DEG”, tiba-tiba bagian dada Sasuke terasa sangat sakit setelah mendengar perbincangan antara Naruto dan Sakura. “ada apa ini? Mengapa saat ku mendengar Sakura mengatakan hal itu dadaku jadi terasa sakit?”, gumamnya dalam hati sambil tetap bersembunyi dibalik semak-semak dekat rumah Sakura. ada sedikit rasa menyesal karena telah menolak Sakura tadi. Kini sepertinya Sakura akan menerima Naruto sebagai pacarnya. “aku tidak mau kehilangan Sakura, ternyata aku mencintai wanita itu”, tapa sadar Sasuke mengucapkan itu.
“aku tau kau ada disana, tidak usah bersembunyi lagi”, kata Naruto seakan bicara sendiri seraya melirik kearah semak-semak, Sasuke ketahuan, dengan terpaksa ia keluar dari tempat persembunyiannya itu.
“hmm…”, Sasuke mendekati Naruto.
“untuk apa kau mengikuti kami?”,
“apa itu urusanmu?”,
“padahal kau baru saja menolaknya, tapi sekarang kau masih saja memperhatikannya”, kata Naruto santai. Hal itu membuat emosi Sasuke naik hingga ke kepala. Dengan cepat Sasuke menarik kerah baju Naruto dan mengepalkan tangannya, bersiap tuk menghajar Naruto.
“jangan dekati Sakura lagi !”
“kenapa? Kau bilang kau tidak tertarik padanya, mengapa aku tidak boleh mendekatinya?”, Naruto tetap bersikap santai walau dalam hati ia juga ikut emosi.
“yang Sakura suka itu aku, carilah wanita lain !”
Sakura yang sedang istirahat dikamarnya terbangun karna mendengar ada keributan didepan rumahnya.”enghh… ada apa sih?”, kata Sakura malas. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan membuka jedela tuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. “Naruto…? Sasuke-kun? Apa yang mereka lakukan !?” dilihat gadis itu seorang sahabatnya dan seseorang yang ia cintai sedang berkelahi. “Apa mereka berkelahi karna aku?”, tanyanya dalam hati. Dengan cepat Sakura berjalan menuruni tangga rumahnya dan pergi keluar rumah.
“bila kau menyukai Sakura, mengapa tadi kau membuatnya menangis?!” Naruto mulai mengeluarkan emosinya.
“apa itu urusanmu ?! yang terpenting kan sekarang aku mencintainya dan aku tidak mau kehilangannya !”, kata Sasuke dengan suara yang lantang.
 Naruto terdiam, sebenarnya Naruto terdiam bukan karena kata-kata Sasuke. Akan tetapi ia terdiam karena ia melihat sesosok gadis manis yang ternyata sejak tadi mendengar pembicaraannya dengan Sasuke. Wanita berambut pink bermata sapphire hijau itu mendekati Naruto dan Sasuke.
“apa itu benar, Sasuke-kun?”, Tanya gadis itu pelan.
Sasuke tidak menjawab dan lalu menghilang bagai angin. “Sasuke-kun !! apa yang kau katakan itu benar?!”, teriak Sakura. ia tahu bahwa Sasuke masih ada di sekitarnya.
“iya… Sakura, itu benar”, Sasuke tiba-tiba ada di belakang Sakura dan dipelukanya gadis itu dengan hangat. “aku mencintaimu… Sakura”, bisik Sasuke. Sakura sangat terkejut, apa ini mimpi? Spontan ia melepaskan pelukan Sasuke dan membalikan badan. Di tatapnya pria itu seakan tak percaya pada semua yang ia dengar tadi.
“Sasuke-kun?”, hanya kata-kata itu yang bisa Sakura keluarkan.
“Sakura…”, dipegangnya kedua bahu gadis itu. “hmm… apa kau mau jadi pacarku?”, Sasuke tersenyum dan ini adalah pertama kalinya Sasuke tersenyum pada Sakura.
Naruto tidak ingin merusak suasana seperti ini, jadi ia memutuskan untuk pergi. Selain itu, ia tidak mau merasa terlalu sakit karna melihat secara langsung seseorang yang ia cintai pergi bersama pria lain.
“iya, Sasuke-kun !”, jawab Sakura senang dan dipeluknya pria yang ia cintai itu. secara tidak sadar gadis itu meneteskan air mata karena bahagia. Sasuke hanya membalasnya  dengan pelukan hangat dan “CUP” sedikit ciuman di jidat.

~tamat~

Author Fanfic : camelia Athena kharin (Rin-chan)