ini cerpen tentang alam, di baca yaa^^
Berakhirnya Sebuah Dunia
Pada suatu hari ada sebuah dunia yang terbentuk atas
replica bumi. Dunia damai yang pasti semua orang memimpikannya. Dunia yang
sekilas mirip dengan bumi namun memiliki banyak keajaiban. Tanahnya hijau dan
subur. Berbanding terbalik dengan bumi yang kini sangat sulit menemui tanah
sesubur didaerah ini. Pepohonan tidak hanya hijau, namun tersusun oleh berbagai
warna. Tumbuh dengan subur di hampir setiap sudut dunia itu. Lahan pertanian
dan perkebunan masih banyak sekali, tidak heran kalau sayur mayur sangat
berlimpah di dunia itu. Lautannya biru dan jernih, kita tak akan menemui air
keruh di sana. Ikan-ikan sangat beragam dan hampir semuanya dapat di jadikan
makanan. Hamparan pasir pantai menyerupai mutiara yang bersinar kala pantulan
sinar matahari mengenainya, ombaknya tenang dan anginnya sepoi-sepoi. Karang di
pinggir pantainya pun tersusun dengan rapi seperti sudah di takdirkan untuk
menjadi indah. Tak pernah ada badai atau tsunami di samudranya. Tenang dan
damai.
Rata-rata hampir semua daerah di dunia itu memiliki 4
musim yang sama dengan di bumi. Namun tak menutup kemungkinan bila ada beberapa
daerah yang hanya memiliki 2 musim. Bila musim panas, sinar mataharinya dapat
di pakai sebagai sumber energy di dunia itu melalui tabir surya yang sangat
besar. Adakalanya saat musim gugur tanaman yang mati ataupun dedaunan yang
berjatuhan akan di olah sedemikian rupa hingga menjadi pupuk alami dan pakan
bagi hewan ternak. Bila penghujan tiba, airnya dapat menghidupi seluruh tanaman
di dunia itu tanpa sedikitpun meninggalkan bencana. Dan ketika salju turun,
Kristal es yang sangat indah menjadi kepuasan tersendiri bagi siapapun yang
melihatnya. Dan saat tiba musim semi, semua kehidupan dimulai…
Warga yang tinggal di dunia ajaib
ini bukan peri atau penyihir yang seperti kita bayangkan pada awalnya. Mereka
hanya manusia biasa seperti yang ada di bumi. Hanya saja mereka berbeda. Mereka
tahu betul caranya merawat alam di sekitar mereka. Cara mereka memperlakukan
tanaman dan hewan betul-betul sangat baik. Di daerah perkotaan sangatlah maju.
Teknologi mereka sangatlah beragam. Semua Hal yang hanya kita bayangkan dalam
mimpi, ada dan tercipta di dunia ajaib ini. Dari hal kecil seperti sepatu yang
dapat membuat pemakainya berlari cepat hingga sayap buatan yang bisa membuat
manusia terbang. Tapi… sebenarnya semua barang-barang yang kita sebutkan tadi
sudah termasuk barang-barang kuno di daerah itu. Karna saat ini meraka sudah
dapat memaksimalkan kinerja otak hingga kini mereka bisa terbang bagai peri dan
melakukan apapun bak seorang penyihir. Hal itu membuat kota di dunia itu
sangatlah maju. Bukan berarti daerah pedesaannya tertinggal dari kemajuan
teknologi. Daerah yang sangat asri itu dapat menghasilkan hasil pertanian yang
dapat di ekspor sampai ke lain galaksi.
Semua yang hidup
didunia itu sangat makmur dan bahagia. Tak ada yang merasa sedih. Karna semua
orang disana baik dan terbuka. Selalu tersenyum ramah pada siapapun.
Orang-orang disana tidak mengenal penindasan, karna penindasan sangat menyalahi
etika. Tidak ada yang saling mengejek, satu sama lain benar-benar saling
menghargai. Hampir tidak ada kejahatan yang terjadi di daerah ini, damai dan
menyenangkan. Polisi yang pada awalnya bertugas mengamankan daerah ini dari
penjahat kini beralih fungsi menjadi lembaga yang membantu menyelesaikan
masalah warga. Membantu siapa saja yang kebetulan sedang dalam kesulitan.
Tentara hanya sebagai pelengkap adanya suatu Negara, karna hampir setiap waktu
tak pernah ada ancaman bagi setiap Negara di daerah itu. Siapa yang tidak ingin
hidup di dunia seperti ini? Dunia ini bahkan bisa di bilang sempurna.
Beberapa abad kemudian orang-orang
di dunia ajaib itu mulai menyadari ada suatu kesalahan dalam diri mereka. Dunia
yang terbentuk dari setiap mimpi indah kini mulai menjadi mimpi buruk. Dunia
yang serba mudah itu kini menularkan rasa keserakahan. Lahan pertanian yang
sangat amatlah subur sudah mulai di perebutkan. Alhasil… kekayaannya berkurang
drastic karna tidak banyak lagi orang-orang yang menanam sayuran. Mereka sibuk
memperdebatkan lahan pertanian tersebut. Lain halnya dengan lautan. Keindahnnya
yang sangat mempesona telah berhasil membuat orang-orang selalu ingin datang
kesana. Seiring dengan berjalannya waktu, airnya menjadi keruh dan pantainyapun
tak seindah dulu. Ikan-ikan dan berbagai jenis makhluk hidup yang ada pergi
begitu saja, dan bila ada yang tetap bertahan di wilayah laut itu pasti akan
mati. Sudah tak ada batu karang di pinggir pantai, mereka kini di takdirkan
untuk di hancurkan. Karang-karang itu kini berganti menjadi hotel dan
restouran. Laut tenang dan damai kini hanya sebatas kata-kata. Karna sekarang
heningnya pantai di malam hari telah berubah menjadi gemerlap lampu warna-warni
pertanda pesta baru akan di mulai.
Lingkungan yang indah dan asri kini
semakin berubah. Tak ada lagi sinar matahari yang mampu di jadikan energi
kehidupan. Kemarau yang panjang telah membuat kekeringan di sejumlah wilayah
dan merengut korban. Dedaunan yang gugur di biarkan begitu saja, sudah tak ada
lagi yang peduli. Mereka semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Bila
musim penghujan tiba tak jarang merendam beberapa rumah warga. Sebagian besar
kehilangan harta, benda dan keluarganya. Berbagai macam penyakit baru tumbuh di
setap insan yang tak berdosa. Merengut nyawa mereka. Dan bila salju turun, tak
ada lagi Kristal indah dari langit. Kini yang biasa orang-orang dunia ajaib itu
lakukan hanya berlindung dan berlari, berharap badai salju tak merengut nyawa
mereka. Waspada sekaligus ketakutan, itulah yang kini mereka rasakan. Dan bila
musim semi datang, tak ada lagi kehidupan…
Mereka memang manusia biasa. Kinerja
otaknya saja yang membedakan mereka dengan kita. Namun seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin maju dan
teknologi yang semakin lengkap. Otak mereka sudah jarang di gunakan. Toh semua
yang mereka inginkan sudah ada. Semua hal yang mereka impikan sudah tercipta di
dunia itu. Sudah tak ada lagi yang mereka inginkan. Tak ada lagi semangat tuk
maju, karna memang dunia itu sudah sangatlah maju. Ada kalanya ketika guru sd
mereka bertanya “apa cita-cita kalian?”, tak ada yang mau menjawab. Tak ada
yang ingin jadi polisi karna dianggap sudah tak di butuhkan, tentara hanyalah
sebagai pelengkap suatu Negara. Ingin menjadi peri? Mereka sudah bisa terbang
bak peri. Penyihir di negeri dongeng? Semua hal bisa mereka lakukan bak
penyihir. Sungguh kini dunia itu mulai kacau.
Masing-masing Negara di dunia ajaib
itu mulai menyadari kesalahan mereka. Kini mereka mulai memupuk semangat anak
muda tuk menjadi polisi dan tentara yang terlatih. Namun tujuannya sangatlah
buruk, entah setan apa yang merasuki setiap tubuh manusia di dunia ajaib itu.
Keserakahan dan penindasan kini terjadi dimana-mana. Kata ‘penindasan sangat
menyalahi etika’ benar-benar telah di abaikan. Sudah tak ada lagi yang peduli
dengan nasib orang kecil. Kini yang kuatlah yang berkuasa. Perang terjadi
dimana-mana. Mengakibatkan penderitaan yang tak kunjung sembuh. Semua fasilitas
modern di daerah kota di hancurkan oleh bom dan lahan pertanian di daerah desa
di acuhkan karna orang-orang sibuk menyelamatkan nyawa mereka. Tak ada lagi
dunia yang damai.
Gedung-gedung yang menjulang tinggi
di daerah perkotaan telah hancur. Hampir semua kota kini Nampak tak berpenghuni.
Tak ada yang tahu pasti kemana orang-orang dunia ajaib itu pergi. Di daerah
pedesaannya gersang bak padang pasir. Panas dan tak ada tanda-tanda kehidupan.
Karna perang itu alam menjadi rusak. Perbuatan manusia yang seenak-enaknya
membuat alam marah pada mereka dan Tuhan menatap sinis pada setiap insan yang
membuat dunia ajaib itu rusak. Ombak di pantai meluapkan amarahnya di susul
dengan badai yang tak kalah hebatnya. Dunia itu bergoyang hebat dan menyebabkan
gempa dimana-mana. Gunung-gunung berteriak dengan lava panasnya dan
menghancurkan hampir seluruh daerah di dunia ajaib itu. Tak menunggu waktu
lama, akhirnya dunia itu musnah. Hilang dari peradaban. Padahal pada awalnya
dunia itu bagai mimpi setiap manusia, dan kini berakhir karna ulah manusia itu
sendiri…
Beruntunglah
karna baru replica bumi yang hancur. Kini dapat di bayangkan bagaimana bila
bumi yang benar-benar hancur.
-tamat-
-created by : Camellia Athena Kharin-