Selasa, 13 Agustus 2013

cerpen - berakhirnya sebuah dunia

ini cerpen tentang alam, di baca yaa^^ 

Berakhirnya Sebuah Dunia

Pada suatu hari ada sebuah dunia yang terbentuk atas replica bumi. Dunia damai yang pasti semua orang memimpikannya. Dunia yang sekilas mirip dengan bumi namun memiliki banyak keajaiban. Tanahnya hijau dan subur. Berbanding terbalik dengan bumi yang kini sangat sulit menemui tanah sesubur didaerah ini. Pepohonan tidak hanya hijau, namun tersusun oleh berbagai warna. Tumbuh dengan subur di hampir setiap sudut dunia itu. Lahan pertanian dan perkebunan masih banyak sekali, tidak heran kalau sayur mayur sangat berlimpah di dunia itu. Lautannya biru dan jernih, kita tak akan menemui air keruh di sana. Ikan-ikan sangat beragam dan hampir semuanya dapat di jadikan makanan. Hamparan pasir pantai menyerupai mutiara yang bersinar kala pantulan sinar matahari mengenainya, ombaknya tenang dan anginnya sepoi-sepoi. Karang di pinggir pantainya pun tersusun dengan rapi seperti sudah di takdirkan untuk menjadi indah. Tak pernah ada badai atau tsunami di samudranya. Tenang dan damai.
Rata-rata hampir semua daerah di dunia itu memiliki 4 musim yang sama dengan di bumi. Namun tak menutup kemungkinan bila ada beberapa daerah yang hanya memiliki 2 musim. Bila musim panas, sinar mataharinya dapat di pakai sebagai sumber energy di dunia itu melalui tabir surya yang sangat besar. Adakalanya saat musim gugur tanaman yang mati ataupun dedaunan yang berjatuhan akan di olah sedemikian rupa hingga menjadi pupuk alami dan pakan bagi hewan ternak. Bila penghujan tiba, airnya dapat menghidupi seluruh tanaman di dunia itu tanpa sedikitpun meninggalkan bencana. Dan ketika salju turun, Kristal es yang sangat indah menjadi kepuasan tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Dan saat tiba musim semi, semua kehidupan dimulai…
            Warga yang tinggal di dunia ajaib ini bukan peri atau penyihir yang seperti kita bayangkan pada awalnya. Mereka hanya manusia biasa seperti yang ada di bumi. Hanya saja mereka berbeda. Mereka tahu betul caranya merawat alam di sekitar mereka. Cara mereka memperlakukan tanaman dan hewan betul-betul sangat baik. Di daerah perkotaan sangatlah maju. Teknologi mereka sangatlah beragam. Semua Hal yang hanya kita bayangkan dalam mimpi, ada dan tercipta di dunia ajaib ini. Dari hal kecil seperti sepatu yang dapat membuat pemakainya berlari cepat hingga sayap buatan yang bisa membuat manusia terbang. Tapi… sebenarnya semua barang-barang yang kita sebutkan tadi sudah termasuk barang-barang kuno di daerah itu. Karna saat ini meraka sudah dapat memaksimalkan kinerja otak hingga kini mereka bisa terbang bagai peri dan melakukan apapun bak seorang penyihir. Hal itu membuat kota di dunia itu sangatlah maju. Bukan berarti daerah pedesaannya tertinggal dari kemajuan teknologi. Daerah yang sangat asri itu dapat menghasilkan hasil pertanian yang dapat di ekspor sampai ke lain galaksi.
 Semua yang hidup didunia itu sangat makmur dan bahagia. Tak ada yang merasa sedih. Karna semua orang disana baik dan terbuka. Selalu tersenyum ramah pada siapapun. Orang-orang disana tidak mengenal penindasan, karna penindasan sangat menyalahi etika. Tidak ada yang saling mengejek, satu sama lain benar-benar saling menghargai. Hampir tidak ada kejahatan yang terjadi di daerah ini, damai dan menyenangkan. Polisi yang pada awalnya bertugas mengamankan daerah ini dari penjahat kini beralih fungsi menjadi lembaga yang membantu menyelesaikan masalah warga. Membantu siapa saja yang kebetulan sedang dalam kesulitan. Tentara hanya sebagai pelengkap adanya suatu Negara, karna hampir setiap waktu tak pernah ada ancaman bagi setiap Negara di daerah itu. Siapa yang tidak ingin hidup di dunia seperti ini? Dunia ini bahkan bisa di bilang sempurna.
            Beberapa abad kemudian orang-orang di dunia ajaib itu mulai menyadari ada suatu kesalahan dalam diri mereka. Dunia yang terbentuk dari setiap mimpi indah kini mulai menjadi mimpi buruk. Dunia yang serba mudah itu kini menularkan rasa keserakahan. Lahan pertanian yang sangat amatlah subur sudah mulai di perebutkan. Alhasil… kekayaannya berkurang drastic karna tidak banyak lagi orang-orang yang menanam sayuran. Mereka sibuk memperdebatkan lahan pertanian tersebut. Lain halnya dengan lautan. Keindahnnya yang sangat mempesona telah berhasil membuat orang-orang selalu ingin datang kesana. Seiring dengan berjalannya waktu, airnya menjadi keruh dan pantainyapun tak seindah dulu. Ikan-ikan dan berbagai jenis makhluk hidup yang ada pergi begitu saja, dan bila ada yang tetap bertahan di wilayah laut itu pasti akan mati. Sudah tak ada batu karang di pinggir pantai, mereka kini di takdirkan untuk di hancurkan. Karang-karang itu kini berganti menjadi hotel dan restouran. Laut tenang dan damai kini hanya sebatas kata-kata. Karna sekarang heningnya pantai di malam hari telah berubah menjadi gemerlap lampu warna-warni pertanda pesta baru akan di mulai.
            Lingkungan yang indah dan asri kini semakin berubah. Tak ada lagi sinar matahari yang mampu di jadikan energi kehidupan. Kemarau yang panjang telah membuat kekeringan di sejumlah wilayah dan merengut korban. Dedaunan yang gugur di biarkan begitu saja, sudah tak ada lagi yang peduli. Mereka semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Bila musim penghujan tiba tak jarang merendam beberapa rumah warga. Sebagian besar kehilangan harta, benda dan keluarganya. Berbagai macam penyakit baru tumbuh di setap insan yang tak berdosa. Merengut nyawa mereka. Dan bila salju turun, tak ada lagi Kristal indah dari langit. Kini yang biasa orang-orang dunia ajaib itu lakukan hanya berlindung dan berlari, berharap badai salju tak merengut nyawa mereka. Waspada sekaligus ketakutan, itulah yang kini mereka rasakan. Dan bila musim semi datang, tak ada lagi kehidupan…
            Mereka memang manusia biasa. Kinerja otaknya saja yang membedakan mereka dengan kita. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju  dan teknologi yang semakin lengkap. Otak mereka sudah jarang di gunakan. Toh semua yang mereka inginkan sudah ada. Semua hal yang mereka impikan sudah tercipta di dunia itu. Sudah tak ada lagi yang mereka inginkan. Tak ada lagi semangat tuk maju, karna memang dunia itu sudah sangatlah maju. Ada kalanya ketika guru sd mereka bertanya “apa cita-cita kalian?”, tak ada yang mau menjawab. Tak ada yang ingin jadi polisi karna dianggap sudah tak di butuhkan, tentara hanyalah sebagai pelengkap suatu Negara. Ingin menjadi peri? Mereka sudah bisa terbang bak peri. Penyihir di negeri dongeng? Semua hal bisa mereka lakukan bak penyihir. Sungguh kini dunia itu mulai kacau.
            Masing-masing Negara di dunia ajaib itu mulai menyadari kesalahan mereka. Kini mereka mulai memupuk semangat anak muda tuk menjadi polisi dan tentara yang terlatih. Namun tujuannya sangatlah buruk, entah setan apa yang merasuki setiap tubuh manusia di dunia ajaib itu. Keserakahan dan penindasan kini terjadi dimana-mana. Kata ‘penindasan sangat menyalahi etika’ benar-benar telah di abaikan. Sudah tak ada lagi yang peduli dengan nasib orang kecil. Kini yang kuatlah yang berkuasa. Perang terjadi dimana-mana. Mengakibatkan penderitaan yang tak kunjung sembuh. Semua fasilitas modern di daerah kota di hancurkan oleh bom dan lahan pertanian di daerah desa di acuhkan karna orang-orang sibuk menyelamatkan nyawa mereka. Tak ada lagi dunia yang damai.
            Gedung-gedung yang menjulang tinggi di daerah perkotaan telah hancur. Hampir semua kota kini Nampak tak berpenghuni. Tak ada yang tahu pasti kemana orang-orang dunia ajaib itu pergi. Di daerah pedesaannya gersang bak padang pasir. Panas dan tak ada tanda-tanda kehidupan. Karna perang itu alam menjadi rusak. Perbuatan manusia yang seenak-enaknya membuat alam marah pada mereka dan Tuhan menatap sinis pada setiap insan yang membuat dunia ajaib itu rusak. Ombak di pantai meluapkan amarahnya di susul dengan badai yang tak kalah hebatnya. Dunia itu bergoyang hebat dan menyebabkan gempa dimana-mana. Gunung-gunung berteriak dengan lava panasnya dan menghancurkan hampir seluruh daerah di dunia ajaib itu. Tak menunggu waktu lama, akhirnya dunia itu musnah. Hilang dari peradaban. Padahal pada awalnya dunia itu bagai mimpi setiap manusia, dan kini berakhir karna ulah manusia itu sendiri…
Beruntunglah karna baru replica bumi yang hancur. Kini dapat di bayangkan bagaimana bila bumi yang benar-benar hancur.
-tamat-

-created by : Camellia Athena Kharin-

cerpen-cerita untukmu

holaa thena kembali datang dengan cerpen terbaru thena.. ini cerpen murni dari mimpiku lho.. met baca
Cerita untukmu

            Saat itu hari sudah gelap. Kita berada disuatu tempat yang sepertinya tak asing bagiku. Kita tidak benar-benar berdua. Aku bersama teman-temanku dan kau bersama pacarmu. Kita tidak pernah bertemu sebelumnya, tapi dalam suasana seramai ini aku langsung tahu bahwa pria yang sedang bersama pacarnya itu kau. Sesuatu yang tak dapat ku mengerti. Kau melihat ke arahku seperti ingin mengatakan sesuatu. Ya… kau juga pasti tahu kalau ini aku. Aku memandangmu dari kejauhan sambil mengirimkanmu pesan singkat melalui handphone. Kau mengeluarkan handphonemu dan membalas pesan singkatku sambil sesekali mengobrol dengan pacarmu.
            Kita bercerita banyak hal melalui pesan singkat malam itu. Aku tidak sadar kalau kau sudah ada di sebelahku. Aku duduk di tanah sambil tetap mengirim pesan singkat untukmu. Dan kau berdiri di sebelahku bersama candaan kecil dengan pacarmu. Ini tak adil bagiku yang selalu mencintaimu. Tak adil karna hanya kita saling mengirim pesan singkat tanpa bisa mengobrol secara langsung. Sesekali kuangkat kepalaku dan kulihat wajahmu, begitupun kau. Detak jantung yang tak karuan kala kau tersenyum membuatku semakin tak mengerti. Aku dapat mencintaimu walau aku hanya mengenalmu di dunia maya. Dan ketika pandangan kita bertemu, kau tersenyum manis. Senyum yang dapat mengobati lukaku ketika kau lebih memilih wanita itu dibandingkan aku. Sekalipun kau tidak tersenyum untukku, bagiku itu sudah cukup adil.
            Malam cerah dengan keramaian yang tidak seperti biasanya. Teman-temanku menyalakan beberapa kembang api yang sangat indah. Namun aku tetap duduk di tanah dan mengirimkanmu pesan singkat. Sesekali kau tidak membalas pesan singkatku karna kau terlalu asik dengan pacarmu. Tak masalah bagiku. Dalam keramaian seperti ini aku tak dapat mendengar apa yang kau bicarakan dengan pacarmu. Tapi dalam suatu suasana aku dapat menyadari bahwa kalian berhenti mengobrol. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu menyentuh kepalaku. Ternyata itu tanganmu. Kau seakan ingin mengelus kepalaku. Namun yang kau lakukan hanya mengacak-acak rambutku. Meskipun begitu aku tetap merasa bahagia, sesuatu yang tak dapat ku mengerti. Aku terus mengirimkanmu pesan singkat berharap aku bisa tetap mengobrol denganmu. Kau mengeluarkan tawa kecilmu ketika aku sibuk merapihkan rambutku. Semakin gelap malam itu, kau lebih sering melakukan hal itu. Tapi kini kau benar-benar mengelus kepalaku. Tangan hangatmu telah berhasil menenangkan pikiranku.
            Aku tidak mengerti mengapa aku berubah menjadi sosok yang pendiam. Sejak aku bertemu denganmu tak satu katapun yang kuucapkan. Perasaanku menjadi tak karuan ketika yang kau lakukan hanya mengelus kepalaku dengan lembut seakan sejak dulu kau ingin melakukannya. Bahagia sekaligus sedih bertemu denganmu.  Aku ingin teriak. Aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu. Tapi yang aku lakukan hanya terus mengirimkan pesan singkat untukmu. Bahkan kini aku tidak tahu apa yang aku kirimkan padamu. Aku menutup mataku hingga hanya hitam yang kulihat. Merasakan cinta dan rindu yang beradu menjadi satu. Berbuah guncangan hebat dalam hati. Berakibat pada kepalaku yang dilanda pusing hebat. Tak ada lagi yang kufikirkan selain kau. Aku tak mengerti mengapa kau lakukan itu padaku. Dan ketika ku buka mataku, ternyata itu semua hanyalah mimpi…
Tamat

(created by Dewi Nur Rhamadhany)