Selasa, 13 Agustus 2013

cerpen-cerita untukmu

holaa thena kembali datang dengan cerpen terbaru thena.. ini cerpen murni dari mimpiku lho.. met baca
Cerita untukmu

            Saat itu hari sudah gelap. Kita berada disuatu tempat yang sepertinya tak asing bagiku. Kita tidak benar-benar berdua. Aku bersama teman-temanku dan kau bersama pacarmu. Kita tidak pernah bertemu sebelumnya, tapi dalam suasana seramai ini aku langsung tahu bahwa pria yang sedang bersama pacarnya itu kau. Sesuatu yang tak dapat ku mengerti. Kau melihat ke arahku seperti ingin mengatakan sesuatu. Ya… kau juga pasti tahu kalau ini aku. Aku memandangmu dari kejauhan sambil mengirimkanmu pesan singkat melalui handphone. Kau mengeluarkan handphonemu dan membalas pesan singkatku sambil sesekali mengobrol dengan pacarmu.
            Kita bercerita banyak hal melalui pesan singkat malam itu. Aku tidak sadar kalau kau sudah ada di sebelahku. Aku duduk di tanah sambil tetap mengirim pesan singkat untukmu. Dan kau berdiri di sebelahku bersama candaan kecil dengan pacarmu. Ini tak adil bagiku yang selalu mencintaimu. Tak adil karna hanya kita saling mengirim pesan singkat tanpa bisa mengobrol secara langsung. Sesekali kuangkat kepalaku dan kulihat wajahmu, begitupun kau. Detak jantung yang tak karuan kala kau tersenyum membuatku semakin tak mengerti. Aku dapat mencintaimu walau aku hanya mengenalmu di dunia maya. Dan ketika pandangan kita bertemu, kau tersenyum manis. Senyum yang dapat mengobati lukaku ketika kau lebih memilih wanita itu dibandingkan aku. Sekalipun kau tidak tersenyum untukku, bagiku itu sudah cukup adil.
            Malam cerah dengan keramaian yang tidak seperti biasanya. Teman-temanku menyalakan beberapa kembang api yang sangat indah. Namun aku tetap duduk di tanah dan mengirimkanmu pesan singkat. Sesekali kau tidak membalas pesan singkatku karna kau terlalu asik dengan pacarmu. Tak masalah bagiku. Dalam keramaian seperti ini aku tak dapat mendengar apa yang kau bicarakan dengan pacarmu. Tapi dalam suatu suasana aku dapat menyadari bahwa kalian berhenti mengobrol. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu menyentuh kepalaku. Ternyata itu tanganmu. Kau seakan ingin mengelus kepalaku. Namun yang kau lakukan hanya mengacak-acak rambutku. Meskipun begitu aku tetap merasa bahagia, sesuatu yang tak dapat ku mengerti. Aku terus mengirimkanmu pesan singkat berharap aku bisa tetap mengobrol denganmu. Kau mengeluarkan tawa kecilmu ketika aku sibuk merapihkan rambutku. Semakin gelap malam itu, kau lebih sering melakukan hal itu. Tapi kini kau benar-benar mengelus kepalaku. Tangan hangatmu telah berhasil menenangkan pikiranku.
            Aku tidak mengerti mengapa aku berubah menjadi sosok yang pendiam. Sejak aku bertemu denganmu tak satu katapun yang kuucapkan. Perasaanku menjadi tak karuan ketika yang kau lakukan hanya mengelus kepalaku dengan lembut seakan sejak dulu kau ingin melakukannya. Bahagia sekaligus sedih bertemu denganmu.  Aku ingin teriak. Aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu. Tapi yang aku lakukan hanya terus mengirimkan pesan singkat untukmu. Bahkan kini aku tidak tahu apa yang aku kirimkan padamu. Aku menutup mataku hingga hanya hitam yang kulihat. Merasakan cinta dan rindu yang beradu menjadi satu. Berbuah guncangan hebat dalam hati. Berakibat pada kepalaku yang dilanda pusing hebat. Tak ada lagi yang kufikirkan selain kau. Aku tak mengerti mengapa kau lakukan itu padaku. Dan ketika ku buka mataku, ternyata itu semua hanyalah mimpi…
Tamat

(created by Dewi Nur Rhamadhany)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar